BAB II
LANDASAN
TEORI
2.1
Riset
Operasional
Secara harfiah
kata operation dapat didefenisikan sebagai tindakan-tindakan yang
diterapkan pada beberapa masalah atau hipotesis. Sementara kata riset (research) adalah suata proses yang
terorganisasi dalam mencari kebenaran akan masalah atau hipotesis tadi. Kenyataannya,
sangat sulit untuk mendefenisikan operation research, terutama karena
batas-batasnya tidak jelas. Operation reseach memiliki bermacam-macam
penjelasan.
Riset
operasi adalah suatu aplikasi dari berbagai metode ilmiah untuk tujuan
penguraian terhadap masala-masalah yang kompleks yang muncul dalam pengarahan
dan pengelolaan dari suatu sistem besar (manusia, mesin-mesin, bahan-bahan, dan
uang) dalam bidang perindustrian, bisnis, pemerintahan, dan pertahanan.
Menurut Operation Research Society of Great Britain, operation
research adalah penerapan metode-metode ilmiah dalam masalah yang kompleks
dan suatu pengelolaan system manajemen yang besar, baik yang menyangkut
manusia, mesin, bahan dan uang dalam industri, bisnis, pemerintahan dan
pertahanan. Pendekatan ini menggabungkan dan menerapkan metode ilmiah yang
sangat kompleks dalam suatu pengelolaan manajemen dengan menggunakan
faktor-faktor produksi yang ada dan digunakan secara efektif dan efesien untuk
membantu pengambilan keputusan dalam kebijakan suatu perusahaan. Definisi lain
menurut Operation Research Society of America (ORSA), operation
research berkaitan dengan pengambilan keputusan secara ilmiah dan bagaimana
membuat suatu model yang baik dalam merancang dan menjalankan sistem yang
melalui alokasi sumber daya yang terbatas. Inti dari beberapa kesimpulan di
atas adalah bagaimana proses pengambilan keputusan yang optimal dengan
menggunakan alat analisis yang ada dan adanya keterbatasan sumber daya.
Riset
operasional berkaitan dengan menentukan pilihan secara ilmiah bagaimana
merancang dan menjalankan sistem manusia-mesin secara terbaik, biasanya
membutuhkan alokasi sumber daya yang langka.
Riset Operasional
mencakup dua kata yaitu riset yang harus menggunakan metode ilmiah dan
operasional yang berhubungan dengan proses atau berlangsungnya suatu kegiatan
(proses produksi, proses pengiriman barang, militer, senjata, proses pemberian
pelayanan melalui suatu antrian yang panjang).
Definisi lain
adalah : riset operasional adalah aplikasi metode ilmiah terhadap permasalahan
yang kompleks dalam mengarahkan dan mengendalikan sistem yang luas mengenai
kehidupan manusia, mesin-mesin, material dan uang dalam industri, bisnis,
pemerintahan dan pertahanan.
Bagian terpenting dari riset
operasional adalah bagaimana menerjemahkan permasalahan sehari-hari ke dalam
model matematis. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemodelan harus disederhanakan
dan apabila ada data yang kurang, kekurangan tersebut dapat diasumsikan atau
diisi dengan pendekatan yang bersifat rasional. Dalam riset operasional diperlukan
ketajaman berpikir dan logika. Untuk mendapatkan solusi yang optimal dan
memudahkan kita mendapatkan hasil, kita dapat menggunakan komputer. Software
yang dapat digunakan antara lain: LINDO (Linear, Interactive and Discrete
Optimizer) dan POM For Windows, tetapi kali ini dalam makalah ini
menggunakan Software MS. Excel dan POM-QM For Windows.
2.1.1 Tahapan Studi Riset Operasional
Kegiatan yang dilakukan
pada tahap pertama terdiri dari penentuan tujuan optimasi, identifikasi
alternatif keputusan dan sumber daya yang membatasi kegiatan atau aktifitas
untuk mencapai tujuan. Merumuskan atau mendefinisikan
persoalan yang akan dipecahkan sesuai dengan tujuan yang akan dicapai
berdasarkan keadaan objektif. Biasanya harus memperhatikan tiga hal yaitu :
1.
Uraian yang
tepat mengenai tujuan yang akan dicapai.
2.
Identifikasi
dari pada adanya alternatif dalam keputusan yang
menyangkut suatu sistem.
3.
Mengenali
adanya pembatasan-pembatasan (limitation, restriction dan juga
persyaratan-persyaratan yang diperlukan sistem yang bersangkutan dengan
pemecahan persoalan).
Tahapan ini akan
dilakukan secara bersama-sama antara analis riset operasional dengan pengguna
atau pengambil keputusan. Jika identifikasi permasalahan sudah jelas dan
lengkap, model keputusan dapat dibangun.
Salah satu alasan pembentukan model
dalam riset operasional adalah untuk menemukan variabel-variabel apa yang
penting dan menonjol yang berkaitan erat dengan penyelidikan hubungan yang ada
diantara variabel-variabel itu. Teknik-teknik kuantitatif seperti statistik dan
simulasi bisa digunakan. Model dapat diklasifikasikan dalam banyak cara,
misalnya menurut jenisnya, dimensinya, fungsinya, tujuannya, subyeknya, atau
derajatnya. Kriteria yang paling biasa adalah jenis model yang meliputi iconoc
(physical), analogue (diagramatic) dan symbolic (mathematical).
1.
Iconoc (Physical)
Iconoc adalah suatu
penyajian fisik yang tampak seperti aslinya dari suatu sistem nyata dengan
skala yang berbeda. Contoh model ini adalah mainan anak-anak, potret,
histogram, maket dan lain-lain.
2.
Analogue (Diagramatic)
Model
analogue lebih abstrak disbanding model iconoc, karena tak
kelihatan sama antara model dengan sistem nyata. Contohnya jaringan pipa tempat
air mengalir dapat digunakan dengan pengertian yang sama sebagai distribusi aliran
listrik. Contoh lain adalah peta dengan bermacam-macam warna merupakan model
analog dimana perbedaan warna menunjukan perbedaan ciri, misalnya biru
menunjukan air, kuning menunjukan pegunungan, hijau sebagai dataran rendah, dan
lain-lain.
3.
Mathematical (Symbolic)
Model
matematik sifatnya paling abstrak. Model ini menggunakan seperangkat simbol
matematik untuk menunjukan komponen-komponen (dan hubungan antar mereka) dari
sistem nyata. Namun, sistem nyata tidak selalu dapat diekspresikan dalam rumusan
matematik. Model ini dapat dibedakan menjadi deterministic dan probabilistic.
Model deterministic dibentuk dalam situasi kepastian (certainty).
Model ini memerlukan penyederhanaan-penyederhanaan dari realitas karena kepastian
jarang terjadi. Model probabilistic meliputi kasus-kasus dimana diasumsikan
ketidakpastian (uncertainty).
Model yang paling tepat
harus digunakan, karena kesalahan pembentukan model akan mengakibatkan
kesalahan pencapaian solusi optimum. Pemilihan model juga akan didasarkan pada
waktu dan biaya yang tersedia. Tahapan penyelesaian model dilakukan dengan
memilih salah satu teknik yang tersedia di riset operasional. Penyelesaian
dapat dilakukan menggunakan perangkat lunak komputer karena cukup tersedia
perangkat lunak dengan berbagai kemampuan di pasaran dan bisa juga dengan cara
manual. Untuk model yang sederhana tentunya dengan mudah dapat diselesaikan
secara manual dengan atau tanpa bantuan kalkulator.
Model dinyatakan valid
jika dapat memberikan prediksi yang masuk akal akan kinerja sistem. Metode umum
yang digunakan untuk memeriksa validitas model adalah membandingkan solusi yang
diperoleh dengan data lalu yang tersedia dari sistem nyata. Model dikatakan
valid jika pada kondisi input yang sama dengan sistem nyata menghasilkan
kinerja sistem yang sama dengan sistem nyata. Dengan kata
lain bahwa model sah apabila dapat memberikan prediksi yang dapat dipercaya
dari hasil proses suatu sistem, disamping diakui adanya ketidaktepatan dari
model tersebut untuk mewakili keadaan yang sebenarnya terjadi (real world).
Tahap terakhir merupakan
implementasi. Tahapan ini mencakup penerjemahan solusi optimal yang diperoleh
pada tahap penyelesaian model ke dalam instruksi operasional yang dapat
dimengerti oleh individu yang menjalankan sistem.
Tahapan utama dalam
studi riset operasional adalah :
1.
Identifikasi
permasalahan
Upaya untuk
merumuskan atau menganalisis persoalan sehingga jelas tujuan apa yang akan
dicapai (objectives).
2.
Pembangunan model
Upaya dalam
pembentukan model matematika untuk mencerminkan persoalan yang akan
dipecahkan.
3.
Penyelesaian model
Mencari pemecahan dari model yang telah dibuat dalam tahap sebelumnya.
4.
Validasi model
Menguji model dan hasil pemecahan dari penggunaan model.
5.
Implementasi hasil
akhir.
Proses
pengoptimalan mulai dengan pengamatan yang mendalam dan formulasi masalah lalu
diikuti dengan pembentukan model ilmiah (khususnya model matematik) yang
menggambarkan inti sistem nyata. Model yang dibentuk harus mencukupi sebagai
representasi tepat sifat-sifat penting situasi, sehingga kesimpulan yang
ditarik dari model valid untuk permasalahan nyata.
Optimasi
adalah proses pencarian solusi yang terbaik, tidak selalu keuntungan paling
tinggi yang bisa dicapai jika tujuan pengoptimalan adalah memaksimumkan
keuntungan, atau tidak selalu biaya paling kecil yang bisa ditekan jika tujuan
pengoptimalan adalah meminimumkan biaya. Tiga elemen permasalahan optimasi yang
harus diidentifikasi, yaitu tujuan, alternatif keputusan dan sumber daya yang
membatasi. Tujuan bisa berbentuk maksimisasi atau minimisasi. Bentuk
maksimisasi digunakan jika tujuan pengoptimalan berhubungan dengan keuntungan,
penerimaan dan sejenisnya. Sedangkan bentuk minimisasi akan dipilih jika tujuan
pengoptimalan berhubungan dengan biaya, waktu, jarak dan sejenisnya.
2.2
Program
Linier
Program
linier merupakan metode matematik dalam mengalokasikan sumber daya yang langka
untuk mencapai tujuan tunggal seperti memaksimumkan atau meminimumkan biaya.
Program linier banyak diterapkan dalam membantu menyelesaikan masalah ekonomi,
industri, militer, sosial, dan lain-lain.
Karakteristik persoalan dalam program linier adalah sebagai berikut :
1.
Ada tujuan yang ingin dicapai
2.
Tersedia beberapa alternatif untuk mencapai tujuan
3.
Sumber daya dalam keadaan terbatas
4.
Dapat dirumuskan dalam bentuk matematika
Persoalan linear programming
adalah
suatu
persoalan
untuk
menentukan besarnya masing-masing nilai variabel
sedemikian rupa sehingga nilai fungsi tujuan (objective function)
yang linier menjadi optimum
(maksimum
atau minimum) dengan memperhatikan pembatas-pembatas yang ada yaitu pembatas mengenai
input-nya.
Suatu persoalan dapat disebut sebagai
linear programming apabila:
1.
Tujuan (objective) yang akan dicapai
harus dapat dinyatakan dalam bentuk fungsi
linier. Fungsi ini disebut fungsi tujuan (objective function).
2.
Harus ada alternative pemecahan. Pemecahan yang membuat nilai fungsi tujuan optimum (laba yang
maksimum, biaya yang minimum, dan sebagainya) yang harus dipilih.
3.
Sumber-sumber tersedia dalam jumlah yang terbatas (bahan mentah
terbatas, modal terbatas, ruang penyimpanan terbatas, dan sebagainya).
Pembatas-pembatas tersebut harus dinyatakan dalam ketidak samaan linier (linear
inequality).
2.3
Metode
Simpleks
Metode
simpleks digunakan untuk menyelesaikan masalah optimasi yang melibatkan tiga
variabel atau lebih yang tidak dapat diselesaikan oleh metode grafik. Metode
simpleks adalah metode yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang
memiliki lebih dari dua variabel. Metode simpleks didefinisakan sebagai
cara menyelesaikan permasalan yang memiliki variabel keputusan minimal dua
dengan menggunalkan alat bantu tabel. Metode simpleks dibedakan menjadi dua
yaitu, metode simpleks maksimasi untuk mencari keuntungan maksimum dan metode
simpleks minimasi untuk mencari biaya minimum.
Apabila suatu persoalan
program linier hanya mengandung
dua kegiatan (variabel keputusan) saja, maka dapat dipecahkan dengan metode grafik, tetapi jika mengandung tiga atau lebih variabel keputusan, maka metode grafik
tidak dapat digunakan lagi, sehingga diperlukan alternatif lain yaitu metode simpleks.
Metode simpleks merupakan salah satu teknik penyelesaian dalam program linear yang digunakan sebagai teknik
pengambilan keputusan dalam permasalahan yang berhubungan dengan pengalokasian
sumber daya secara optimal. Metode simpleks digunakan umtuk
mencari nilai optimal dari program linear yang melibatkan banyak constraint
(pembatas) dan banyak variabel. Penemuan metode ini merupakan lompatan besar dalam riset operasi dan
digunakan sebagai prosedur penyelesaian dari setiap program komputer.
Penentuan solusi optimal
menggunakan simpleks didasarkan pada teknik eliminasi Gauss Jordan. Penentuan
solusi optimal dilakukan dengan memeriksa titik ekstrim (ingat kembali solusi
grafik) satu per satu dengan cara perhitungan iteratif. Sehingga penentuan
solusi optimal dengan simpleks dilakukan tahap demi tahap yang kita sebut
dengan iterasi. Iterasi ke-i hanya tergantung dari iterasi sebelumnya (i-1).
Ada beberapa istilah yang sangat sering kita gunakan dalam metode simpleks,
diantaranya iterasi, variabel non basis, variabel basis, solusi atau nilai
kanan, variabel slack, variabel surplus, variabel buatan, kolom kunci,
baris kunci, angka kunci, variabel masuk, variabel keluar. Semua istilah ini
harus anda ingat baik-baik, karena akan selalu digunakan dalam riset
operasional.
Ada beberapa istilah yang sangat sering digunakan dalam
metode simpleks, diantaranya :
1.
Iterasi
adalah tahapan perhitungan dimana nilai dalam perhitungan itu tergantung dari
nilai tabel sebelumnya.
2.
Variabel non basis adalah variabel yang nilainya diatur menjadi nol pada
sembarang iterasi. Dalam terminologi umum, jumlah variabel non basis selalu
sama dengan derajat bebas dalam sistem
persamaan.
3.
Variabel basis merupakan variabel yang nilainya bukan nol pada sembarang iterasi. Pada
solusi awal, variabel basis merupakan variabel slack (jika fungsi kendala
merupakan pertidaksamaan ≤ ) atau variabel buatan (jika fungsi kendala
menggunakan pertidaksamaan ≥ atau =).
Secara umum, jumlah variabel basis selalu sama
dengan jumlah fungsi pembatas
(tanpa fungsi non negatif).
4.
Solusi atau nilai kanan merupakan nilai sumber daya pembatas yang masih
tersedia. Pada solusi awal, nilai kanan atau solusi sama dengan jumlah sumber
daya pembatas awal yang ada, karena
aktivitas belum dilaksanakan.
5.
Variabel slack adalah variabel yang ditambahkan ke model matematik
kendala untuk mengkonversikan
pertidaksamaan ≤ menjadi persamaan (=). Penambahan variabel ini terjadi
pada tahap inisialisasi. Pada solusi awal, variabel slack akan berfungsi
sebagai variabel basis.
6.
Variabel surplus adalah variabel yang dikurangkan dari model matematik kendala untuk
mengkonversikan pertidaksamaan ≥ menjadi
persamaan (=). Penambahan ini terjadi pada tahap inisialisasi. Pada solusi
awal, variabel surplus tidak dapat berfungsi sebagai variabel basis.
7.
Variabel buatan adalah variabel yang ditambahkan ke model matematik
kendala dengan bentuk ≥ atau = untuk difungsikan sebagai variabel basis awal.
Penambahan variabel ini terjadi pada tahap inisialisasi. Variabel ini harus
bernilai 0 pada solusi optimal, karena kenyataannya variabel ini tidak ada.
Variabel hanya ada di atas kertas.
8.
Kolom pivot (kolom kunci) adalah
kolom yang memuat variabel masuk. Koefisien pada kolom ini akan menjadi pembagi nilai kanan untuk menentukan baris
pivot (baris kunci).
9.
Baris pivot (baris kunci) adalah
salah satu baris dari antara variabel basis yang memuat variabel keluar.
10.
Elemen pivot (angka kunci) adalah
elemen yang terletak pada perpotongan kolom dan baris kunci. Angka kunci akan menjadi dasar perhitungan untuk tabel simpleks
berikutnya.
11.
Variabel masuk adalah variabel yang terpilih untuk menjadi variabel
basis pada iterasi berikutnya. Variabel masuk dipilih satu dari antara variabel
non basis pada setiap iterasi. Variabel ini pada iterasi berikutnya akan
bernilai positif.
12.
Variabel keluar adalah variabel yang keluar dari variabel basis pada
iterasi berikutnya dan digantikan oleh variabel masuk. Variabel keluar dipilih
satu dari antara variabel basis pada setiap iiterasi. Variabel ini pada iterasi
berikutnya akan bernilai nol.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membuat bentuk baku
atau standar, yaitu:
1.
Nilai kanan
fungsi tujuan harus nol (0).
2.
Nilai kanan
fungsi kendala harus positif, apabila negatif nilai tersebut dikalikan dengan
(-1).
3.
Fungsi kendala
dengan pertidaksamaan ≤ dalam bentuk umum, dirubah menjadi persamaan (=) dengan
menambahkan satu variabel slack.
4.
Fungsi
kendala dengan pertidaksamaan ≥ dalam bentuk umum, dirubah menjadi persamaan
(=) dengan mengurangkan satu variabel surplus.
5.
Fungsi
kendala dengan persamaan dalam bentuk umum, ditambahkan satu artificial
variable (variabel buatan).
Perhitungan dalam simpleks menuntut ketelitian tinggi, khususnya jika angka yang digunakan
adalah pecahan. Pembulatan harus
diperhatikan dengan baik. Disarankan jangan menggunakan bentuk bilangan
desimal, akan lebih teliti jika menggunakan bilangan pecahan. Pembulatan dapat
menyebabkan iterasi lebih panjang atau bahkan tidak selesai karena
ketidaktelitian dalam melakukan pembulatan.
Perhitungan iteratif dalam simpleks pada dasarnya
merupakan pemeriksaan satu per satu titik-titik ekstrim layak pada daerah penyelesaian.
Pemeriksaan dimulai dari kondisi nol (dimana semua aktivitas
atau variabel keputusan bernilai
nol). Jika titik ekstrim berjumlah n, kemungkinan terburuknya kita akan
melakukan perhitungan iteratif sebanyak n kali.
2.3.1 Menyelesaikan Metode Simpleks Secara Manual
Langkah-langkah menyelesaikan
metode simpleks secara manual adalah sebagai berikut :
1.
Periksa
apakah tabel layak atau tidak. Kelayakan tabel simpleks dilihat dari solusi
(nilai kanan). Jika solusi ada yang bernilai negatif, maka tabel tidak layak.
Tabel yang tidak layak tidak dapat diteruskan untuk dioptimalkan.
2.
Tentukan
kolom kunci. Penentuan kolom kunci dilihat dari koefisien fungsi tujuan (nilai
di sebelah kanan baris z) dan tergantung dari bentuk tujuan. Jika tujuan berupa
maksimisasi, maka kolom kunci adalah kolom dengan koefisien negatif terbesar.
Jika tujuan minimisasi, maka kolom kunci adalah kolom dengan koefisien positif
terbesar. Perhatikan, kita tidak menggunakan kata-kata nilai terkecil dan
terbesar, karena kita memang tidak memilih nilai terkecil dan terbesar. Jika
kolom kunci ditandai dan ditarik ke atas, maka kita akan mendapatkan variabel
keluar. Jika nilai negatif terbesar (untuk tujuan maksimisasi) atau positif
terbesar (untuk tujuan minimisasi) lebih dari satu, pilih salah satu secara
sembarang.
3.
Tentukan
baris kunci. Baris kunci ditentukan setelah membagi nilai kanan dengan nilai
kolom kunci yang bersesuaian (nilai yang terletak dalam satu baris). Dalam hal
ini, nilai negatif dan 0 pada kolom kunci tidak diperhatikan, artinya tidak
ikut menjadi pembagi. Baris kunci adalah baris dengan rasio pembagian terkecil.
Perhatikan, rasio pembagian tidak mungkin bernilai negatif, karena nilai kanan
tidak negatif demikian juga dengan nilai kolom kunci. Jika baris kunci ditandai
dan ditarik ke kiri, maka kita akan mendapatkan variabel keluar. Jika
rasio pembagian terkecil lebih dari satu, pilih salah satu secara sembarang.
4.
Tentukan angka
kunci. Angka kunci merupakan nilai yang terletak pada perpotongan kolom dan
baris kunci.
5.
Bentuk
tabel simpleks baru. Tabel simpleks baru dibentuk dengan pertama sekali
menghitung nilai baris kunci baru. Baris kunci baru adalah baris kunci lama
dibagi dengan angka kunci. Baris baru lainnya merupakan pengurangan nilai kolom
kunci baris yang bersangkutan dikali baris kunci baru dalam satu kolom terhadap
baris lamanya yang terletak dalam satu kolom juga.
6.
Periksa
apakah tabel sudah optimal. Keoptimalan tabel dilihat dari koefisien fungsi
tujuan (nilai pada baris z) dan tergantung dari bentuk tujuan. Untuk tujuan
maksimasi, tabel sudah optimal jika semua nilai pada baris z sudah positif atau
0. Pada tujuan minimasi, tabel sudah optimal jika semua nilai pada baris z
sudah negatif atau 0. Jika belum, kembali ke langkah no.2, jika sudah optimal
baca solusi optimalnya.
2.3.2 Penyelesaian Metode
Simpleks dengan MS. Excel
Langkah-langkah penyelesaian
metode simpleks dengan MS. Excel ini hampir sama dengan cara manual,
tetapi lebih mudahnya dengan menggunakan MS. Excel dari pada dengan cara
manual.
1.
Jalankan program MS. Excel,
akan muncul gambar seperti di bawah ini.
Gambar
2.1 Tampilan awal MS. Excel
2.
Masukkan variabel-variabel
pada baris awal B1, yaitu : variabel fungsi tujuan (maksimasi atau minimasi)
dan fungsi kendala, variabel Slack, nilai kanan, dan rasio.
3.
Masukkan variabel fungsi
tujuan dan variabel Slack pada kolom A2. Misalnya seperti gambar di
bawah ini.
Gambar
2.2 Tampilan setelah dimasukkan variabel
4.
Masukkan angka-angka
sesuai variabelnya. Ingat, nilai kanan fungsi z harus sama dengan nol (0).
5.
Setelah dimasukkan
angka-angka, carilah kolom kunci sesuai fungsi tujuan (maksimasi atau
minimasi), lebih jelasnya jika pada kolom kunci diberi warna yang berbeda.
6.
Carilah rasio, dengan
cara mengetikkan rumus “=nilai kanan/kolom kunci” pada kotak kolom rasio sesuai
barisnya kemudian klik tombol enter pada keyboard. Misalnya
seperti gambar dibawah ini.
Gambar
2.3 Tampilan rumus rasio
7.
Pilihlah baris kunci
sesuai fungsi tujuan (maksimasi atau minimasi), lebih jelasnya jika baris kunci
diberi warna yang berbeda atau sesuai warna pada kolom kunci.
8.
Kemudian ketemulah dengan
angka kunci, lebih jelasnya diberi warna yang berbeda dari yang lain, agar
lebih mudah untuk melanjutkan ke iterasi berikutnya, jika belum optimal.
9.
Kemudian buatlah tabel
lagi dibawahnya atau bisa juga disampingnya. Carilah terlebih dahulu angka baru
baris kunci dengan cara mengetikkan rumus “=nilai pada baris kunci lama/angka
kunci” pada barisan sesuai baris kunci dan sesuai kolom masing-masing.
10. Langkah
selanjutnya, carilah angka-angka baru yang lainnya dengan cara mengetikkan
rumus “=angka lama-angka baru baris kunci*kolom kunci lama” atau “=angka
lama-kolom kunci lama*angka baru baris kunci” pada baris atau kolom yang baru
dan sesuai baris dan kolom masing-masing.
11. Ingat
pada penyelesaian secara manual, apabila sudah optimal, baca hasilnya pada
nilai kanan baris fungsi z, dan apabila belum optimal lanjutkan ke iterasi
berikutnya.
2.3.3 Penyelesaian Metode Simpleks dengan POM-QM For
Windows
1.
Jalankan program QM For
Windows, pilih Module - Linear Programming.
2.
Pilih menu File -
New, sehingga muncul tampilan seperti gambar di bawah ini.
Gambar
2.4 Tampilan awal modul linear programming
3.
Buat judul penyelesaian
soal ini dengan mengisi bagian Title, jika Title tidak diisi,
program QM For Windows akan membuat judul sendiri sesuai default
(patokannya).
4.
Isikan jumlah kendala dengan cara meng-klik tanda pada
kotak Number of Constraints.
5.
Isikan jumlah variabel dengan cara meng-klik tanda pada kotak Number of Variables.
6.
Pilih tujuan yang akan
dicari pada bagian Objective, jika tujuan yang akan dicari adalah
maksimasi, pilih Maximize, begitupun sebaliknya, jika tujuan yang akan
dicari minimasi, maka pilih Minimize.
7.
Kemudian klik OK, dan
akan muncul gambar seperti di bawah ini.
Gambar
2.5 Tampilan untuk memasukkan angka metode simpleks
8.
Isikan angka-angka sesuai soal, pada kotak yang bersesuaian.
9.
Selesaikan dengan meng-klik tombol pada toolbar atau dari menu File
- Solve, atau dengan menekan tombol F9 pada keyboard.
10. Jika
ternyata ada data soal yang perlu diperbaiki,
klik
tombol
pada toolbar atau
dari menu File – Edit.
11. Jangan
lupa simpan (save) file kerja ini dengan menu File - Save atau
menekan tombol Ctrl+S.
Ada 6 output
(tampilan) yang dihasilkan dari penyelesaian soal, dapat dipilih untuk
ditampilkan dari menu Windows yaitu :
1.
Linear Programming
Results
2.
Ranging
3.
Original Problem
w/answers
4.
Iterations
5.
Dual
6.
Graph
Output-output ini
dapat ditampilkan secara bersaman dengan memilih menu Window – Tile, atau
secara bertumpuk dengan menu Window – Cascade.
Gambar 2.6
Tampilan output metode simpleks
1.
Tampilan Linear
Programming Results menunjukkan hasil perhitungan.
2.
Tampilan Ranging khususnya
pada kolom Lower Bond dan Upper Bond menunjukkan batas maksimal
(minimum dan maksimum) pada koefisien variabel dan pada nilai kendala, dimana
pada rentang nilai antara Lower Bond dan Upper Bond, penambahan atau
pengurangan nilai solusi yang optimal adalah sebanding (linear) dengan penambahan
atau pengurangan koefisien variabel atau nilai kendala.
3.
Tampilan Original
Problem w/answer, menunjukkan hasil perhitungan beserta persoalan yang
diselesaikannya.
4.
Tampilan Iterations,
menunjukkan langkah-langkah dalam metode Simpleks, untuk menyelesaikan
persoalan LP.
5.
Tampilan Dual,
menunjukkan permasalahan dual primal atau penyelesaian dual problem dari
primal problem atau sebaliknya.
6.
Tampilan Graph,
menunjukkan secara grafik, hasil perhitungan LP. Tampilan ini hanya akan muncul
jika yang diselesaikan persoalan 2 dimensi (bisa digambarkan dengan grafik
dengan sumbu x dan y).
2.4 Dualitas
Teori dualitas merupakan salah satu konsep program
linier yang penting dan menarik ditinjau dari segi teori dan praktisnya.
Ide dasar yang melatar belakangi teori ini adalah bahwa setiap persoalan
program linier mempunyai suatu program linier lain yang saling berkaitan yang
disebut dual, sedangkan solusi pada persoalan semula (yang disebut primal)
juga memberi solusi pada dualnya.
Hubungan primal – dual
Primal
: 1. Koefisien
fungsi tujuan Dual : 1. Konstanta
ruas kanan
2. Konstanta
ruas kanan 2. Koefisien fungsi tujuan
3. Maksimasi
atau minimasi 3. Minimasi atau maksimasi
4. Bentuk
4. Yi
0
5. Bentuk
= 5. Yi
0
dihilangkan
Setiap permasalahan program linier mempunyai problem
yang kedua yang berhubungan. Satu problem disebut sebagai primal dan yang lainnya disebut dual.
Kedua problem sangat dekat berhubungan,
sehingga solusi optimal disatu problem menghasilkan informasi yang
lengkap untuk solusi optimal yang lainnya.
2.4.1 Penyelesaian Dual Problem dari Primal Problem
Secara Manual
Langkah-langkah
penyelesaian dual problem dari primal problem atau sebaliknya
secara manual adalah sebagai berikut :
1.
Tiap batasan di
suatu problem berhubungan dengan variabel pada variabel lainnya.
2.
Elemen pada RHS
pembatas pada suatu problem sama dengan koefisien fungsi obyektif yang
sesuai pada problem lainnya.
3.
Satu problem
mempunyai tujuan maksimasi lainnya minimasi.
4.
Problem maksimasi mempunyai pembatas ( £ ) dan minimasi mempunyai pembatas ( ³ ).
5.
Variabel untuk
kedua problem adalah non-negatif.
2.4.2 Penyelesaian
Dual Problem dari Primal Problem dengan POM-QM For Windows
Langkah-langkah penyelesaian
dual probem dari primal problem ataupun sebaliknya ini
sama dengan cara pada proses penyelesaian metode simpleks, hanya ada beberapa
cara yang tinggal mengganti tanda atau menyalin. Misalnya, seperti gambar di
bawah ini.
Gambar
2.7 Tampilan cara merubah tanda
1.
Jika ingin merubah
tanda sesuai problem, maka klik pada kolom tanda seperti gambar 2.6,
kemudian pilih salah satu tanda sesuai problem.
2.
Selesaikan dengan
meng-klik tombol Solve pada toolbar atau dari menu File - Solve,
atau dengan menekan tombol F9 pada keyboard.
3.
Kemudian klik Window
pada menubar dan pilih dual. Misalnya seperti gambar dibawah ini.
Gambar
2.8 Tampilan merubah hasil penyelesaian
2.5 Penugasan (Assignment)
Metode penugasan merupakan suatu
metode kuantitatif untuk penugasan mengalokasikan sumber daya pada satu tugas
atau pekerjaan atas dasar satu-satu (one to one basis). Setiap sumber
daya (assignee) ditugasi secara khusus kepada satu tugas atau kegiatan,
misalnya orang ke tugas , tenaga penjualan ke lokasi, tim ke proyek, atau mesin
ke pekerjaan.
Dalam model yang digunakan
untuk penugasan ini salah satunya adalah dengan metode Hungarian (Hungarian
metod). Pada metode Hungarian, jumlah sumber-sumber yang ditugaskan harus
sama persis dengan jumlah tugas yang akan diselesaikan. Masalah ini dapat
dijelaskan dengan mudah dalam bentuk matriks segi empat, dimana baris-barisnya
menunjukkan sumber-sumber dan kolom-kolomnya menunjukkan tugas-tugas.
2.5.1 Penyelesaian Metode Penugasan Secara Manual
Langkah-langkah
penyelesaian dengan metode Hungarian untuk masalah minimasi adalah sebagai
berikut :
1.
Ditentukan nilai
terkecil dari setiap baris, kemudian mengurangkan semua nilai dalam baris
tersebut dengan nilai terkecilnya.
2.
Diperiksa apakah setiap
kolom telah mempunyai nilai nol. Bila sudah dilanjutkan ke langkah 3, bila
belum, dilakukan penentuan nilai terkecil dari setiap kolom yang belum
mempunyai nilai nol, kemudian setiap nilai pada kolom tersebut dikurangkan
dengan nilai terkecilnya.
3.
Ditentukan apakah
terdapat n elemen nol, dimana tidak ada 2 nilai nol yang berada pada baris atau
kolom yang sama, dimana n adalah jumlah kolom atau baris, jika ada, maka tabel
telah optimal, jika tidak dilanjutkan ke langkah 4.
4.
Dilakukan penutupan
semua nilai nol dengan menggunakan garis vertikal atau horisontal seminimal
mungkin.
5.
Ditentukan nilai
terkecil dari nilai-nilai yang tidak tertutup garis, kemudian semua nilai yang
tidak tertutup garis dikurangkan dengan nilai terkecil tersebut, dan nilai yang
tertutup oleh 2 garis ditambahkan dengan nilai terkecil tersebut.
6.
Kembali ke langkah 3.
Langkah-langkah penyelesaian
dengan metode Hungarian untuk masalah maksimasi adalah sebagai berikut :
1.
Ditentukan nilai
terbesar dari setiap baris, kemudian mengurangkan semua nilai pada setiap dari
nilai terbesarnya.
2.
Diperiksa apakah setiap
kolom telah mempunyai nilai nol. Bila sudah dilanjutkan ke langkah 3, bila
belum, dilakukan penentuan nilai terkecil dari setiap kolom yang belum
mempunyai nilai nol, kemudian setiap nilai pada kolom tersebut dikurangkan dari
nilai terkecilnya.
3.
Ditentukan apakah
terdapat n elemen nol, dimana tidak ada 2 nilai nol yang berada pada baris atau
kolom yang sama, dimana n adalah jumlah kolom atau baris, jika ada, maka tabel
telah optimal, jika tidak dilanjutkan ke langkah 4.
4.
Dilakukan penutupan
semua nilai nol dengan menggunakan garis vertikal atau horisontal seminimal
mungkin.
5.
Ditentukan nilai
terkecil dari nilai-nilai yang tidak tertutup garis, kemudian semua nilai yang
tidak tertutup garis dikurangkan dengan nilai terkecil tersebut, dan nilai yang
tertutup oleh 2 garis ditambahkan dengan nilai terkecil tersebut.
6.
Kembali ke langkah 3.
Langkah-langkah penyelesaian
secara manual ini sama dengan cara penyelesaian pada Microsoft Office Excel,
baik masalah maksimasi maupun minimasi.
2.5.2 Penyelesaian Metode Penugasan dengan POM-QM For
Windows
Langkah-langkah penyelesaian
metode penugasan dengan Software POM-QM For Windows adalah
sebagai berikut :
1.
Jalankan program QM For
Windows, pilih Module – Assignment
2.
Pilih menu File –
New, sehingga akan muncul seperti gambar dibawah ini.
Gambar
2.9 Tampilan awal Modul Assignment
3.
Buat judul penyelesaian
soal ini dengan mengisi bagian Title, jika Title tidak diisi,
program QM For Windows akan membuat judul sendiri sesuai default
(patokannya).
4.
Isikan jumlah pekerja atau karyawan pada Number of Jobs
dengan cara meng-klik tanda .
5.
Isikan jumlah alat atau mesin pada Number of Machines
dengan cara meng-klik tanda .
6.
Pilih tujuan yang akan
dicari pada bagian Objective, jika tujuan yang akan dicari adalah
maksimasi, pilih Maximize, begitupun sebaliknya, jika tujuan yang akan
dicari minimasi, maka pilih Minimize.
7.
Kemudian klik OK, dan
akan muncul gambar seperti di bawah ini.
Gambar
2.10 Tabel untuk memasukkan angka assignment
8.
Isikan angka-angka sesuai soal, pada kotak yang bersesuaian.
9.
Selesaikan dengan
meng-klik tombol pada toolbar atau dari menu File
- Solve, atau dengan menekan tombol F9 pada keyboard.
10. Kemudian
pilih menu Window – Assigment List.
11.
Jika ternyata ada data soal yang perlu diperbaiki,
klik
tombol
pada toolbar atau
dari menu File – Edit.
12. Jangan
lupa simpan (save) file kerja ini dengan menu File - Save atau
menekan tombol Ctrl+S.
Ada 3 output
(tampilan) yang dihasilkan dari penyelesaian soal, dapat dipilih untuk
ditampilkan dari menu Windows yaitu :
1.
Assignments
2.
Marginal Costs
3.
Assignment List
Output-output ini
dapat ditampilkan secara bersaman dengan memilih menu Window – Tile, atau
secara bertumpuk dengan menu Window – Cascade.
Gambar
2.11 Tampilan output penugasan
1.
Tampilan Assignment menunjukkan
solusi dari soal yang dipilih untuk menghasilkan total biaya maksimum atau
minimum. Tampilan ini bermakna sama dengan tampilan pada Assignment List,
yang menunjukkan penempatan.
2.
Tampilan Marginal
cost menunjukkan tambahan biaya.
2.6
Transportasi
Metode transportasi adalah
suatu metode yang digunakan untuk mengatur distribusi dari sumber-sumber yang
menyediakan produk yang sama, ke tempat-tempat yang membutuhkan secara
optimal. Metode transportasi berhubungan dengan distribusi suatu produk
tunggal dari beberapa sumber, dengan penawaran terbatas, menuju ke beberapa
tujuan dengan permintaan tertentu. Asumsi dasar model ini adalah biaya
transport pada suatu rute tertentu proporsional dengan banyaknya unit yang
dikirimkan. Pada model transportasi, yang harus diperhatikan adalah bahwa
total kuantitas pada seluruh baris harus sama dengan total kuantitas pada
seluruh kolom, jika tidak, maka perlu ditambahkan kuantitas dummy. Alokasi
produk harus diatur sedemikian rupa karena terdapat perbedaan biaya-biaya alokasi
dari satu sumber ke tempat tujuan yang berbeda-beda dan dari beberapa sumber ke
suatu tempat tujuan yang berbeda. Unit yang dikirimkan sangat tergantung pada
jenis produk yang diangkut. Yang penting, satuan penawaran dan permintaan akan
barang yang diangkut harus konsisten.
Ciri-ciri khusus persoalan
transportasi adalah sebagai berikut :
1.
Terdapat sejumlah
sumber dan sejumlah tujuan tertentu.
2.
Kuantitas komoditas
atau barang yang didistribusikan dari setiap sumber dan yang diminta oleh
setiap tujuan, besarnya tertentu.
3.
Komoditas yang dikirim
atau diangkut dari suatu sumber ke suatu tujuan besarnya sesuai dengan
permintaan dan atau kapasitas sumber.
4.
Ongkos pengangkutan
komoditas dari suatu sumber ke suatu tujuan, besarnya tertentu.
Macam-macam metode transportasi
adalah sebagai berikut :
1.
Metode Stepping Stone
2.
Metode Least Cost (LC)
3.
Metode North West
Corner (NWC)
4.
Metode Modified
Distribution (MODI)
5.
Metode Vogel
Approximation Method (VAM)
2.6.1 Penyelesaian
Metode Transportasi Secara Manual
Langkah-langkah penyelesaian
metode transportasi dengan metode North West Corner (NWC) secara manual
adalah sebagai berikut :
1.
Mulai pada pojok kiri
atas (barat laut tabel) dan alokasikan sebanyak mungkin tanpa menyimpang dari
batasan penawaran dan permintaan.
2.
Hilangkan baris atau
kolom yang tidak dapat dialokasikan lagi, kemudian alokasikan sebanyak mungkin
ke kotak didekat baris atau kolom yang tidak dihilangkan, jika kolom atau baris
sudah dihabiskan, pindahkan secara diagonal kekotak berikutnya.
3.
Lanjutkan dengan cara
yang sama sampai semua penawaran telah dihabiskan dan keperluan permintaan
telah dipenuhi.
4.
Jumlah rute yang
dilalui = (jumlah kolom + jumlah baris) – 1
Langkah-langkah
mengubah alokasi secara trial error :
1.
Pilih kotak atau jalur
yang tidak digunakan untuk dievaluasi.
2.
Dengan dimulai dari
jalur tersebut, telusuri jalur dengan jalur tertutup melewati jalur yang
sebenarnya atau terpakai.
3.
Di jalur yang tidak
terpakai, berilah tanda plus (+). Kemudian jalur selanjutnya tanda minus
(-) dan seterusnya sesuai dengan jalur yang dikalkulasikan.
4.
Hitung Improvement
Index dengan menambahkan unit cost sesuai jalur dengan tanda plus
atau minus.
5.
Ulangi tahap 1 sampai 4
untuk tiap jalur kosong yang ada. Jika dihasilkan nilai sama atau lebih dari
nol, maka solusi optimalnya dapat diketahui. Namun jika ada yang kurang dari
nol maka memungkinkan untuk meningkatkan hasil sebelumnya dan mengurangi total
biaya transportasi.
2.6.2 Penyelesaian Metode Transportasi dengan MS. Excel
Langkah-langkah penyelesaian
metode transportasi dengan cara Software Microsoft Office Excel adalah sama
dengan cara manual, tetapi lebih mudahnya dengan menggunakan Software
Microsoft Office Excel, karena
tinggal memasukkan rumusnya pada kotak dan akan menghitung dengan sendirinya,
tetapi jangan sampai salah untuk memasukkan angka sesuai soal, karena jika
angka pertama salah, maka angka-angka selanjutnyapun ikut salah. Ingat cara
manual.
1.
Jalankan program MS. Excel.
2.
Masukkan variabelnya.
3.
Masukkan angka-angka
sesuai dengan soal.
4.
Masukkan rumus pada
kotak yang akan diisi, caranya sesuai dengan cara manual.
5.
Lanjutkan pada tahap
berikutnya, sampai mencapai optimalisasi.
2.6.3 Penyelesaian Metode Transportasi dengan POM-QM
For Windows
Langkah-langkah penyelesaian
metode transportasi dengan cara Software POM-QM For Windows adalah
sebagai berikut :
1.
Jalankan program QM for
Windows, pilih Module – Transportation.
2.
Pilih menu File - New,
sehingga muncul tampilan seperti Gambar dibawah ini.
Gambar 2.12
Tampilan awal modul transportation
3.
Buat judul penyelesaian
soal ini dengan mengisi bagian Title. Jika Title tidak diisi,
program QM For Windows akan membuat judul sendiri sesuai default (patokannya).
4.
Isikan jumlah sumber dengan cara meng-klik tanda pada kotak Number of Sources.
5.
Isikan jumlah tujuan dengan cara meng-klik tanda pada kotak Number of Destinations.
6.
Pilih tujuan yang akan
dicari pada bagian Objective, jika tujuan yang akan dicari adalah
maksimasi, pilih Maximize, begitupun sebaliknya, jika tujuan yang akan
dicari minimasi, maka pilih Minimize.
7.
Kemudian klik OK, dan
akan muncul gambar seperti di bawah ini.
Gambar 2.13 Tampilan untuk
memasukkan angka transportation
8.
Isikan angka-angka sesuai soal, pada kotak yang bersesuaian.
9.
Selesaikan dengan
meng-klik tombol pada toolbar atau dari menu File
- Solve, atau dengan menekan tombol F9 pada keyboard.
10.
Pilih metode yang akan digunakan untuk menyelesaikan soal dengan
cara mengganti metode yang ada di Starting Method.
11. Jika
ternyata ada data soal yang perlu diperbaiki,
klik
tombol
pada toolbar atau
dari menu File – Edit.
12. Jangan
lupa simpan (save) file kerja ini dengan menu File - Save atau
menekan tombol Ctrl+S.
Ada
6 output (tampilan) yang dihasilkan dari penyelesaian soal, dapat
dipilih untuk ditampilkan dari menu Windows yaitu
1.
Transportation
Shipments
2.
Marginal Costs
3.
Final Solution Table
4.
Iterations
5.
Shipments with costs
6.
Shipping list
Output-output ini
dapat ditampilkan secara bersaman dengan memilih menu Window – Tile, atau
secara bertumpuk dengan menu Window – Cascade.
Gambar 2.14 Tampilan output
transportation
1.
Tampilan Transportation
Shipments menunjukkan hasil perhitungan.
2.
Tampilan Marginal
Costs menunjukkan tambahan biaya per unit pada sel-sel yang bersesuaian,
seandainya muatan dialihkan ke sel-sel tersebut.
3.
Tampilan Final
Solution Table adalah gabungan dari Transportation Shipments dan Marginal
Costs.
4.
Tampilan Iterations menunjukkan
langkan-langkah perhitungan yang dilakukan oleh program QM For Windows.
5.
Tampilan Shipments
with costs menunjukkan jumlah dari masing-masing sumber ke tiap-tiap
tujuan.
6.
Tampilan Shipping
List menunjukkan daftar jumlah dari masing-masing sumber ke tiap-tiap tujuan.